Wednesday, September 8, 2010

Amalan penutup ramadhan menjadi lebih sempurna


Ramadhan bulan yang mulia akan segera berlalu, satu bulan rahmat kepada umat Islam dibumi ini dan seiring dengan terbenamnya matahari pada hari terakhir bulan Ramadhan, lalu di sambut alunan takbir, tahmid, dan tahlil menyambut ketibaan hari kemenangan, Idul Fitri, pada 1 Syawal.

Kini, umat Islam berada di penghujung Ramadhan. Ada satu amalan yang diperintahkan oleh Rasul SAW agar umat Islam menutup Ramadhan menjadi lebih sempurna. Ia itu menunaikan zakat fitrah yang wajib baginya, mahupun orang orang dibawah tanggungan nya.

"Dari Ibnu Umar RA, sesungguhnya Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadhan, satu sukatan tertentu bagi buah kurma atau satu sukatan nya bagi bijian gandum kepada setiap orang yang merdeka, hamba sahaya, laki-laki maupun perempuan dari kaum Muslimin." (Nail al-Authar, Jilid IV hlm 181).

Zakat fitrah hukumnya wajib atas setiap seorang Muslim, baik laki-laki ataupun perempuan, kaya atau miskin, merdeka atau hamba sahaya , orang tua maupun anak-anak. Bahkan, Imam Ahmad bin Hanbal menganjurkan, janin yang masih dalam kandungan ibunya dan sudah berusia empat bulan, agar dikeluarkan zakat fitrahnya. Sebab, pada kandungan usia empat bulan, Allah telah meniupkan ruh kepada janin tersebut.

Menurut Yusuf al-Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh az-Zakah, hikmah zakat fitrah itu sedikitnya ada dua kaedah, iaitu, membersihkan diri setiap Muslim, khususnya orang-orang yang berpuasa, dari perkataan yang kotor dan bualan kosong yang tidak bermanfaat, serta memberikan makanan kepada orang-orang miskin. (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, Daruquthni, dan Hakim).

Jadi, zakat fitrah itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial. Agama Islam mencela orang yang tidak memiliki keperihatinan kepada orang miskin. Dan mereka itu dianggap sebagai pendusta agama. (QS Al-Ma'un [107]:1-3).

Zakat fitrah adalah penyempurna puasa seorang Muslim. Ibarat salat fardu, salah satu unsur diterimanya salat adalah dengan wudhu. Maka, amal ibadah di bulan Ramadhan, seperti Tarawih, membaca Al quran, sedekah, zikir, akan semakin baik dan lengkap, bila disempurnakan dengan zakat fitrah.

Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa segenap amal manusia, khususnya orang yang berpuasa, akan tergadai amalannya selama bulan Ramadhan, sebelum ia menunaikan zakat fitrah.

Untuk itu, Rasul SAW memerintahkan agar sebelum merayakan hari kemenangan itu, hendaknya segera tunaikan zakat fitrah. "Dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah kepada setiap Muslim dan hendaknya ditunaikan sebelum orang pergi sembahyangt Idul Fitri." (HR Bukhari-Muslim).

Dan Rasul mengecam orang yang mengeluarkan zakat fitrah selepas hari raya. Sebab, hal itu bukan lagi zakat, melainkan sekadar sedekah biasa. Usman bin Affan RA, pernah mengeluarkan zakat fitrah sesudah sembahyang hari raya, karena lupa. Lalu dia menggantinya dengan memberi makan fakir miskin dan memerdekakan seorang budak. Rasul SAW lalu menegurnya dan mengatakan bahwa zakat fitrah itu tidak boleh digantikan walau dengan memerdekakan seratus budak sekalipun. Wallahu a'lam. - Syahruddin El-Fikri

0 comments:

Post a Comment