Wednesday, November 17, 2010

pemimpin yang adil

Pemimpin yang adil ibarat bayang-bayang Tuhan, sebab pengambilan kata adil sendiri berasal dari salah satu nama Allah SWT, iaitu Al-Adlu (Allah Yang Maha adil). Adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya secara profesional dan tepat.

Berlawanan dengan adil adalah zalim, yaitu meletakkan sesuatu bukan pada tempat yang betul. Allah SWT telah mengharamkan sifat dan perilaku zalim atas diri-Nya, dan ia juga diharamkan atas diri hamba-hamba-Nya. Katalaku adil akan menciptakan kesejahteraan untuk rakyat. Sebegitulah kalau zalim ia akan melahirkan huruhara, musibah, dan malapetaka.

Dalam hadis Qudsi-Nya Allah berfirman, "Sesungguhnya aku telah mangharamkan zalim itu ke atas diri-Ku, dan telah Aku melarang perbuatan zalim di antara kamu itu sesuatu yang diharamkan, kerana janganlah kamu melakukan perbuatan zalim.''

Dalam sebuah hadis juga diriwayatkan, ada tiga doa yang tidak akan ditolak oleh Allah SWT, yakni: doa orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi. Mengapa doa pemimpin yang adil itu sangat mudah dikabulkan? Kerana di kepalanya terletak berbagai pengharapan dan hajat seluruh rakyat yang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapatkan perlindungan Allah, pada hari kiamat nanti, tidak ada perlindungan sesiapa pun kecuali perlindungan-Nya." Di antara tujuh golongan yang kelak akan mendapatkan jaminan perlindungan-Nya adalah "pemimpin yang adil".

Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa pemimpin yang adil kelak akan disandingkan di dalam syurga bersama para nabi dan rasul, syuhada, dan siddiqin dan orang-orang soleh.

Lalu bagaimana jika seorang pemimpin memang pengkianat? Rasulullah bersabda, "Barang siapa yang diangkat oleh Allah untuk memimpin suatu urusan rakyatnya, kemudian ia meninggal dunia, di mana saat ia meninggal dunia ia telah melakukan perbuatan kianat kepada rakyatnya, maka tiada lain kecuali telah Allah haramkan baginya masuk syurga.'' – susunan mjr ref: Budi Raharjo

0 comments:

Post a Comment